Review Buku a Cup of Tea



            A Cup of  Tea, buku kedua karya Gita Savitri Devi. Buku ini banyak membahas tentang cyber bullying yang dialami sama penulis. Walaupun kalau dilihat dari beberapa review yang pernah aku baca, mereka bilang buku ini nggak sebagus buku pertama Gitasav. Tapi menurutku buku ini tetep menarik untuk dibaca. Karena dari buku ini aku kayak bisa lihat sisi lain dari Kak Gita as a influencer dan mungkin secara umum juga bisa dikatakan influencer-influencer lain juga kurang lebih merasakan apa yang Kak Gita rasakan. Kalau yang kita lihat influencer, selebgram, yotuber dan lain sebagainya hidupnya kayaknya enak-enak aja, ternyata nggak juga, mereka juga merasakan sedih, terpuruk. Ya karena mereka juga manusia seperti halnya kita, otomatis mereka juga bakal merasakan hal-hal tersebut. 

            Okey, maaf ngacak nulisnya, wkwk. Jadi buku ini terdiri dari beberapa pembahasan. Diantaranya Misi Pribadi, Keseimbangan, Pertanyaan, Perpisahan, Perbedaan, Menikah, Mendengarkan, Words Cut Deeper than Knives, Pursuit of Happines, Hijau, Let There be Spaces, To DiscoverOneself, dan Refleksi Akhir Dekade. 

        


        Kalau aku bahas satu-satu takutnya malah jadi spoiler, hihi. Jadi kayaknya aku bakal bahas apa aja sih hal didapet dari buku ini. Kayak hal-hal tersirat yang mungkin sebenenrnya bagi sebagian hal itu adalah hal yang biasa aja, tapi buat aku itu menjadi sebuah insight baru, pelajaran baru. 

        Pertama, apa yang kita lihat dari kehidupan orang lain yang kelihatannya kayak enak-enak aja ternyata nggak selamanya kayak gitu. Pembahasan ini mirip sama statement di awal yang aku tulis, tapi sedikit aku jabarin. Kak Gita, yang kita lihat, kayaknya enak banget banget hidupnya, keren bisa kuliah di Jerman, jalan-jalan ke luar negeri, bisa ikut berbagai macam kegiatan. Ternyata dibalik itu semua ada masalah-masalah atau beban-beban  yang kita nggak tau. Kayak yang masalah kuliah, ternyata selama ini Kak Gita tertekan banget karena harus nge push dirinya terlalu kuat dengan belajar setiap hari 6-8 jam. Aku pas baca itu kaget banget, karena jujur buat aku yang si anak males ini, belajar satu jam aja tuh udah luar biasa, apalagi ini, 6-8 jam, setiap hari pula. Kalau kita ada di posisi Kak Gita, belum tentu kuat. Makanya jangan sampe kita bilang kalau orang yang kuliah di luar negeri itu karena privilege, no, mereka pasti butuh pengorbanan, salah satnya itu tadi, megorbankan waktu untuk belajar. 

        Selain masalah belajar, dia juga harus ngurus keuangan juga. Anak rantau, bukan ke luar kota, tapi luar negeri, kebayang ya struggle nya gimana ngurus masalah keungan ini. Terus masalah perizinan juga menjadi salah satu hal yang cukup mengganggu Kak Gita.

        Kedua, mendengar kata influencer, selebgram, youtuber, biasanya orang akan berfikiran kalau hidupnya tenang-tengan aja karena cuan ngalir terus tanpa harus keluar tenaga yang teralalu banyak. Ternyata salah banget. Karena hidup sebagai orang yang banyak followers, subscribers, dimana kehidupan pribadi nggak lagi menjadi pribadi karena publik suka ingin tau dan cari tau, mungkin kehidupan sebagai influencer nggak setenang itu. Apalagi yang dibahas di buku ini, Kak Gita sering mendapat komen-komen yang sangat menyinggung dari netizen. Bahkan hal tersebut jadi salah satu yang terburuk dalam hidup Kak Gita. 

        Orang yang sama sekali nggak bener-bener kenal tapi biacara seolah-olah yang paling tau tentang Kak Gita, nge judge seenaknya. Fiuhh.. parah. Kehidupan sebagai influencer juga pasti kadang dianggap sebagai hal yang kurang meyakinkan ya, karena kerja mereka nggak bener-bener kayak kerjanya orang-orang pada umumnya. Ngajar kek, jadi dokter, tentara, lah ini ngomong depan kamera. And that's not as easy as you think guys, menurutku dari apa yang aku baca di buku ini. 

         Mungkin itu aja ya mengenai apa yang aku dapet dari buku ini, kalau kalian penasaran, skuy langsung baca sendiri, hehew. Buku ini walaupun kayak lebih ke curhatan Kak Gita tapi tetep menarik untuk dibaca karena bakal dapet insight baru. Ohiya di buku ini juga banyak gambar-gambar pas Kak Gita travelling ke berbagai negara lho!



Komentar